Sabtu, 13 Agustus 2016

Dewa Kematian – Shiki Fuujin

Jutsu Shiki Fuujin pertama kali diperlihatkan dalam Anime dan Manga Naruto saat Hokage ke-3 melawan Orochimaru. Shiki fuujin adalah teknik yang memanggil kekuatan Dewa kematian ( 死神) . Dewa kematian yang di panggil akan melayang di belakang pengguna teknik, dengan lengan kirinya terbungkus tasbih, dan mulutnya yang menggigit pisau.
Jurus ini termasuk jurus terlarang karena memakan cakra yang besar. Pengguna jurus ini juga dapat menggunakan kagebunshin jika ingin menyegel lebih dari satu orang. Ketika digunakan, Dewa kematian akan muncul dibelakang si pengguna dan akan memegang roh si pengguna, Ketika selesai menarik korbannya, maka Shiki Fujin akan memotong roh korban dan si pengguna dan menghisapnya kedalam perutnya.


Untuk melakukan penyegelan, pengguna hanya perlu memahami target. Lengan Dewa kematian memanjang dari dada mereka dan meraih jiwa target, ini memungkinkan mereka untuk melihat dewa kematian juga. Dewa kematian kemudian melakukan penyegelan.
Bagian yang disegel akan mengalami pembusukan, menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat dan target tidak dapat menggunakan bagian tubuh yang disegel. Namun Orochimaru bisa menyembuhkan kerusakan lengannya akibat segel ini. Segera setelah penyegelan selesai, dewa kematian akan mengkonsumsi jiwa pengguna dan menyegelnya. Menghukum mereka dalam perutnya untuk selama-lamanya. Sebuah tanda segel akan membekas diperut pengguna. Ada batas untuk berapa banyak chakra.
Minato pernah menggunakan jutsu ini untuk menyegel setengah Kyuubi tetapi karena keterbatasan chakra, Minato hanya berhasil menyegel setengah dari chakra Kyubi. Sisanya disegel dengan menggunkan Hakke Fuuin ketubuh anaknya sendiri, Naruto Uzumaki.

Bagi kalian peggemar serial anime Naruto, khususnya penggemar Dewa Kematian, Shiki Fuujin, kalian bisa mendapatkan Jaket Anime Naruto – Dewa Kematian – Shiki Fuujin dan silahkan kunjungi website indonesia-shop.com untuk mendapatkan koleksi koleksi anime yang lain. Recomended Seller!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar